Dalam tulisan I gede prama (seorang motivator yang disetiap tulisan-tulisannya banyak menggunakan kata-kata cinta dan kedamaian) bahwa Cinta membuat semuanya berguna, bermakna. Sedang keikhlasan berkontribusi besar dalam membuat batin beristirahat dalam kedamaian. Orang yang berada pada titik keikhlasan dia menjadi bebas dan lepas dalam arti tidak bergeming dengan kebencian, sakit hati, iri dan dengki pada siapapun.
Amat sedikit yang bisa mencapai puncak gunung keikhlasan ini, Kebanyakan orang memulai perjalanan seperti hujan. Jalannya kencang, menghujam setiap hal yang ada di bumi. Semangat, keras, dan penuh tenaga, itulah tanda-tanda manusia yang berada ditingkat ini misalnya adalah sebagian politikus, akademis, dan pengusaha yang penuh ambisi mencapai sesuatu.
Ketika pada titik waktu ini, air sungai akan sampai jua di laut. Dan di laut seluruh kekerasan dan kelembutan lebur menjadi satu. Pencapaian berjumpa iar sungai di laut seperti inilah yang dialami tokoh-tokoh besar seperti Nelson Mandela, Dalai Lama, hingga ke Mahatma Gandhi.
Mereka bertumbuh di keluarga beragama berbeda tetapi keteladanannya dalam hal perjuangan tanpa kekerasan, memaafkan masa lalu dan sebagainya menjadikan mereka bagaikan cahaya penerang banyak sekali manusia.
Jalalludin Rumi seorang tokoh Sufi Islam dimana Sufi adalah sebuah tradisi indah di dalam Islam. Kesufian telah memberi banyak inspirasi manusia yang berkarya di Barat. Bahkan Jalalludin Rumi telah lama menajdi Albert Einstein-nya dunia Sufi.
Menyetir kata-kata Dalai Lama, If you want others to be happy, practice compassion. If you want to be happy, practice compassion. Mempraktikan rasa kasih/Cinta pada sesama iulah rahasia KEBAHAGIAAN.
***
No comments:
Post a Comment