Tuesday, August 26, 2008

Membongkar Kebohongan praktek perDUKUNan


Jika anda pernah berobat atau pernah punya niat untuk berobat pada ‘dukun’ sebaiknya di cermati dan di selidiki lebih dahulu dukun yang anda tuju kecuali dukun beranak karena pemerintah mewajibkan sertifikat legalisasi untuk berpraktek.

Anda lihat gambar diatas?, ini yang akan saya tulis. Artikel lengkapnya bisa anda baca di Koran KOMPAS, Minggu 13 Juli 2008. Mengapa saya tulis kembali setelah beberapa bulan yang lalu sudah dimuat diKoran tersebut. Alasannya karena saya sering mendengar bahkan anda mungkin juga sama halnya dengan saya sering mendengar istilah; susuk, pelet, guna-guna, santet, tenung, teluh dan sebagainya di masyarakat kita.

Tapi apakah kita tahu ketidak masuk akalan ‘atraksi’ para dukun tersebut hanyalan kecerdikan dan kreatifitas negative mereka untuk mengelabui dan menyakinkan pasiennya?. Pasien di buat takjub dan terpesona.

Contoh adalah ketika pasien dikatakan kena santet, sang dukun melakukan ritual baca mantra lalu mengambil sebuah telur dan di pecahkan. Bimsalabim di dalam telur tersebut ada beberpa paku dan jarum yang dikatakan berasal dari dalam perut si pasien. Seketika terkaget lah sang pasien, padahal benda-benada tersbeut sudah ada di dalamnya? Tidak percaya? Bagaimana caranya?...

  • Pertama adalah telur direndam di dalam cairan cuka hingga kulitnya lembek.

  • Kulit telur disayat dan melalui sayatan itu di masukkanlah jarum dan paku-paku halus tadi.

  • Kemudian telur direndam di air bening hingga kulitnya kembali mengeras.

  • Ketika ‘atraksi’ diperlihatkan lalu telur tersebut di pecahkan selanjutnya ada beberapa jarum dan paku-paku halus diantara pecahan telur itu.

Sebenarnya tentang ‘Kedok-kedok’ praktek kejahatan ini sudah di pernah di tayangkan Tran7 (TV) dalam program ‘Kontroversi’ tiap Senin pukul 16.30 dan Minggu pukul 22.00.

Sekarang apakah masih percaya bahwa santet, guna-guna, pelet, tenung, teluh dan sebagai ADA?. Mungkin saja tidak benar dan mungkin saja benar, yang namanya ‘magic’ (sihir) sulit dibuktikan karena itu jika anda masih berniat untuk berobat pada pengobatan alternative (dukun) anda harus cermat dan selidiklah lebih dahulu, tanpa maksud saya menggurui!.

No comments: