Spesifikasi Buku
Judul Asli : Mukhtashar Kitabit-Tawwabiin
Penerbit : Risalah Gusti
Pengarang : Ibnu Qudamah Al-Magdisy
Tebal : 397 Hal.
Tahun : cetakan ketiga 2000
Harga : Rp. 24.000
Tgl Beli : Apryl 9, 2001
Makna tobat, berarti kembali dari perbuatan-perbuatan tercela menuju pada tingkah laku terpuji dalam syariat. Karena itu TOBAT merupakan tahap awal bagi para penempuh jalan spiritual.
Buku ini tergolong langka menurut penerbitnya dalam khazanah literatur Islam. Selain menuturkan kisah-kisah orang terdahulu yang “KEMBALI” (TOBAT), termasuk di dalamnya tobatnya malaikat, nabi, ulama, khalayak awam dan kisah pertobatan orang-orang yang masuk islam, sejak zaman NAbi Adam as. hingga generasi muthahir, dan penulisannya dengan
Selama ini kita tidak pernah tahu pertobatan yang dilakukan mulai dari para malaikat sampai pertobatan orang-orang yang memeluk Islam. Lihatlah isi dalam buku ini;
- Tobatnya malaikat Allah
- Tobatnya para nabi sebelum masa Rasulullah SAW.
- Tobatnya para penguasa sebelum masa rasulullah SAW.
- Tobatnya umat-umat terdahulu sebelum masa Rasulullah SAW.
- Tobatnya perorangan umat terdahulu sebelum Rasulullah SAW.
- Tobatnya para sahabat pada masa Rasulullah SAW.
- Tobatnya para penguasa sesudah masa Rasulullah SAW.
- Tobatnya Perorangan sesudah masa Rasulullah SAW.
- Kisah Orang-orang yang memeluk Islam.
Pada bab 129 tentang Islamnya seorang YAHUDI dermawan, dikisahkan seorang muslim saleh sedang didatangi sekelompok orang di rumahnya lalu ia ingin menjamu tamu-tamu itu tapi ia tidak memiliki apapun lalu ia pergilah ke seorang hakim tapi hakim tersebut tidak mau memberikannya dan akhirnya dia meminta tolong pada seorang yahudi dan ternyata orang yahudi tersebut memberikan apa yang dibutuhnya si muslim saleh ini.
Sedang si hakim pada malamnya bermimpi berada di sebuah istana yang terbuat dari mutiara berwarna merah. Ketika ia ingin masuk dihadang dikatakan bahwa istana ini bukan buat dirinya tapi si Fulan yang beragama yahudi seketika terbangunlah dirinya.
Ke esokkan harinya ia menemui muslim saleh untuk menanyakan tentang perihal kemarin lalu diceritakan bahwa yang menolongnya adalah si yahudi. Maka di temuinyalah si yahudi dan ia pun bertanya, “Kamu mempunyai istana di surga apa yang sudah kamu berikan wahai yahudi?, maukah kamu menjualnya pada ku?,” si yahudi menjawab: Tidak”, saya memberikan apa yang di butuhkan muslim saleh lalu memintanya mengajari ku Islam!”. Si hakim hanya terdiam.
Karena si yahudi melihat ketulusan muslim saleh yang ingin menjamu tamu tak di kenal dan tidak membedakan dirinya yang seorang yahudi dan meminta bantuan padanya maka ketakjuban dan keikhlasan si yahudi menolong sehingga Tuhan menggerakkan si yahudi masuk Islam.
Di bab terakhir 132 : Islamnya seorang DOKTER NASRANI dermawan, dikisahkan sebagian ulama sufi pernah keluar bersama kaumnya. mMereka berjumlah 40 orang dan telah bermukim 3 hari dan selama itu tidak pernah makan dan minum.
Ulama sufi lalu berkata pada kaumnya untuk mencari bahan makanan lalu keluarlah salah seorang fakir berjalan sampai ke pinggiran
“Sebenarnya tidak hanya aku saja seperti ini tapi kami terdiri 40 orang yang menderita seperti ini,” lirih si fakir lalu sang dokter meminta dibelikan 40 roti, daging dan buah-buahan.
“Bawalah semua untuk kaummu!”. Sang dokter memerintahkan pembantunya untuk menolong membantu membawakan si fakir. Tapi tanpa sepengetahuan si fakir sang dokter membuntuti untuk membuktikan kebenarannya.
Ketika makanan tersebut sudah sampai dan hendak menikmati tiba-tiba ulama sufi melarang,”Sukakah kalian memakan makanan milik orang Nasrani yang memberikan kepada kalian tanpa ada suatu imbalan untunya?”, “Imbalan apakah yang harus kami berikan?,” Tanya mereka serentak. “Sebelum kita memakannya, kita harus mendoakannya agar dia diselamatkan dari api neraka,” kata ulama sufi.
Ketika mereka sedang mendoakan si dokter Nasrani itu, tiba-tiba Dokter itu mengetuk pintu rumah kaum tersebut dan setelah di buka dengan segera sang dokter masuk ke dalam rumah dan tanpa ragu-ragu meminta di tuntun bersyahadat,”Asyahadu allaa ilaaha illallaah, wa asyadu anna Muhammadan rasulullah (Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah)”.
Tuhan tidak akan membiarkan seorang yang ikhlas dermawan tanpa memandang perbedaan agama berada dalam kesesatan agama yang di anutnya, maka masuk Islamlah sang dokter itu.
***
No comments:
Post a Comment