Salah satu koresponden saya pernah mengatakan bahwa Islam tidak mengenal ‘DEMOKRASI’. Bagi Islam segala sesuatu keputusan, termasuk hajat hidup seseorang hanya boleh diambil berdasarkan Hadis dan Quran saja, benarkah demikian?...
Ada kalimat bijak; “ Belum tentu yang banyak itu benar, meskipun pasti yang benar itu yang banyak.” Yang jelas Islam tidak menolak demokrasi apalagi anti demokrasi. Tapi demokrasi bukanlah sesuatu yang tidak mungkin mengundang kesalahan.
Seorang ulama, seorang moralis, seorang penegak hukum atau seorang yang sebutlah berbagai profesi terpuji lainnya, takkan terpilih dalam pemilihan pemimpin di tengah masyarakat yang mayoritas korup.
Yang berjiwa maling, dan sebagainya. Seorang yang bodoh cenderung akan memenangkan pemilihan pemimpin di tengah masyarakat yang mayoritas DUNGU.
Tapi apakah kita mempermasalahkan pemikiran barat atau timur? Karena yang sebenarnya dibahas adalah upaya manusia di masa kini, sebab baik barat atau timur sudah sangat banyak yang muslim. Jadi pemikiran barat tidak bisa dianggap tidak Islami. Justru pertanyaannya orang Islam mampu tidak menjalani konsep ‘demokrasi’ yang Islami, itulah yang benar?...
****
No comments:
Post a Comment