Saturday, January 31, 2009

STROKE

Sebelumnya saya sudah cukup lama mengetahui kata 'stroke'pada seseorang yang terkena serangan ini tapi ketika itu terjadi pada Ibu saya semakin pahamlah tentang stroke ini.

Dari referensi dimedia dokter spesialis hematology (konsultan) Fak. Kedokteran Universitas Indonesia, Aru W Sudoyo menjelaskan apabila ada diantara anggota keluarga terkena stroke, risiko mendapatkan stroke naik 4 kali lebih besar. Stroke pada usia produktif resikonya sangat besar selain butuh biaya tinggi untuk pengobatan dan rehabilitasi medik, biasanya pemicunya adalah gaya hidup dan stress tinggi.

Ada empat penyebab utama stroke sumbatan pada ornag berusia 18-45 tahun; kelebihan lemak, hepertensi, stress dan riwayat stroke keluarga. Stress dapat memicu darah kental karena meningkatkan adrenalin. Bila ada adrenalin, tubuh akan menghasilkan energi dengan cara membakar lemak. Persoalannya, pada orang yang stress, high density lipoprotein (HDL/kolesterol baik) tidak ikut meningkat sehingga lemak darah menjadi tinggi. Berbeda dengan pembakaran lemak karena olahraga. Aktivitas olahraga meningkatkan kadar HDL sehingga lemak yang terbakar akan dibuang keluar tubuh.

Gejala yang bisa dikenali adalah migren sebelah, pandangan berputar (vertigo), telinga berdenging (terkadang tuli mendadak), serta penglihatan terganggu.

Stroke yang bermula dari sindrom darah kental adalah serangkaian gejala kekentalan darah yang berlebihan, karena terlalu kental sehingga aliran darah keseluruh tubuh tidak lancar. Pasokan oksigen ke sel-sel tubuh pun terhambat. Migren adalah merupakan gejala pertama untuk sindrom darah kental ini.

Darah menjadi kental karena kekurangan cairan darah/trombosit (zat yang berperan dalam pembekuan darah) sehingga mudah lekat satu sama lain. Bila seseorang memiliki kolesterol tinggi atau punya kebiasaan merokok, darah yang sudah kental semakin susah mengalir.

Kolesterol yang menempel didinding pembuluh darah membuat penampang pembuluh darah menyempit. Asap rokok akan merusak lapisan dinding pembuluh darah bagian dalam (endotel). Dan endotel ini turut mengaktifkan system pembekuan darah. Bila rusak, trombosit akan mudah melekat satu sama lain. Hambatan-hambatan dalam pembuluh darah ini di kenal sebagai trombosis.

Trombosis bisa terjadi diseluruh pembuluh darah. Karena itu, dampaknya tergantung dari bagian pembuluh darah yang terhambat. Jika trombosis terjadi di pembuluh otak, maka akan terjadi stroke. Sedang untung pembuluh jantung akan menyebabkan serangan jantung.

Penderita darah kental yang disebabkan karena genetik (keturunan) akan berisiko mengalami trombosis di usia muda. Mereka yang memiliki darah kental secara genetic harus minum obat antikoagulan (anti penggumpalan) seumur hidup. Kasus darah kental tidak hanya terjadi pada wanita tapi pada laki-laki juga. Sindrom darah kental ini dapat berisiko kematian atau cacat parah akibat fungsi otak terganggu.

Saya sarankan jangan terlalu menyepelekan migren dan penglihatan yang berkunang-kunang yang indikasinya menyerupai gejala stroke ini, segeralah periksa ke dokter dan lagi tidak ada salahnya anda mengantisipasi dari pada kemudian anda mendapat vonis dokter bahwa anda terkena stroke?. Malah stress dan sedangkan stress dapat memicu serangan stroke langsung.

1 comment:

Anonymous said...

Ibu saya stroke, saya mesti hati-hati nih kalo migren jangan-jangan gejala stroke, selama ini kalo migren memang sering saya anggap sepele.