Membaca dengan cepat bisa dilakukan oleh setiap orang yang tahu bagaimana caranya. Bahkan jika dipelajari dan dilatih dalam beberpa bulan bisa kok. Tahukah bahwa Presiden Amerika Theodore Roosevelt meskipun sibuk dia masih mampu membaca 3 buku setiap harinya. Sedang Presiden John F. Kennedy mampu membaca 1000 kata per menit. Hebatkan?
Dengan membaca cepat sangat membantu seseorang yang melakukan penelitian dalam mencari keterangan atau informasi yang dibutuhkan.
Menurut Soedarso, penulis buku Speed reading: Sistem membaca Cepat dan Efektif, Gramedia, mengatakan Bahwa tidak setiap kata yang tercetak di dalam buku harus dibaca. Dan, tidak semua detail dalam bacaan itu harus dipelajari.
Seseorang bisa dikatakan mampu membaca cepat jika bisa membaca 1000 kata per menit. Bagaimana cara menghitungnya? Carilah teks bacaan yang memiliki kolom yang sama, seperti kolom Koran. Hitunglah dalam satu baris ada berapa kata. Kemudian mulailah membaca dalam satu menit. Hitung berapa baris yang bisa dibaca, lalu didapat dari perkalian itu merupakan angka kecepatan membaca.
Banyak kebiasaan membaca yang bisa menghambat kecepatan dalam membaca. Yaitu, Vokalisasi atau membaca dengan mengeluarkan suara, menggerakkan bibir, menunjuk bacaan yang dibaca dengan cari dan melakukan gerakan kepala. Kadang seringkali mengulang bacaan yang sebelumnya membaca sepintas. Juga kadang membaca dengan melafalkan dalam batin.
Hambatan itu terjadi karena ingin berkonsentrasi, menghadapi bacaan yang sulit dan penting, bermaksud menghafal, atau berada di lingkungan yang gaduh. Selain itu juga tergantung dengan materi bacaannya jika bacaan fiksi bisa membaca cepat. Tapi jika untuk bahan penelitian atau analisa, tentu lebih lama. Ingin tahu caranya membaca cepat? Yaitu bacalah ringkasannya dari bacaan nonfiksi tersebut.
Meningkatkan kecepatan membaca yaitu caranya dengan melatih gerakan mata yakni membaca dengan hanya menggerakkan mata, mengandalkan mata, membaca frasa bukan kata, dan cepat mengenali kata kunci.
Konsentrasilah untuk mendapatkan ide dan jangan melamun. Kecepatan membaca ini bisa di latih dalam 2 sampai 3 bulan.
Yang terpenting dalam membaca adalah memahami ide bacaan. Bukan mengoreksi kata per kata sering kali kita melakukan cara membaca seperti ini. Kunci kedua kita tidak perlu menguasai 100 % bacaan tersebut dengan menguasai seluruh isi bacaan memang bagus tidak dilarang tapi memahami isi pokok dari sebuah buku bacaan itu yang lebih baik jadi kuasai 80 % saja tidak apa.
Ide pokok dari sebuah buku itu meliputi;
Ide pokok buku keseluruhan
Ide pokok bab
Ide pokok bagian bab
Ide pokok paragraph
Ide pokok bisa didapat dengan cara melakukan skimming atau membaca garis besarnya. Seringkali salah arti maksud dari skimming yaitu mengartikannya sekedar menyapu halaman buku. Tapi maksud sebenarnya adalah suatu keterampilan membaca yang dirancang secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien.
Kemampuan seseorang mencari atau mendapatkan ide pokok adalah yang utama dalam memahami bacaan. Supaya bisa mendapatkan ide pokok dengan cepat seorang pembaca harus cepat pula berpikir bersama penulis, mengikuti sturktur dan gaya penulisannya. Selalu membuat catatan kecil atau ringkasan. Untuk memudahkan jika suatu ketika di butuhkan.
Kemampuan kecepatan dalam membaca yang pertama harus dilakukan adalah ‘berani membuat prioritas membaca’. Janganlah membaca bacaan yang tidak dibutuhkan meskipun kita tidak bisa menghindarinya, apalagi jika media tersebut Koran, internet dsb-nya karena luasnya cangkupan penglihatan kita.
Jangan lupa untuk membuat kategori bacaan apa yang dapat menambah informasi, meningkatkan studi, meningkatkan karier dan pekerjaan. Jika punya banyak waktu luang tidak apa membaca yang menarik perhatian.
Ok teman-teman coba dululah dan praktekkan dan latihan terus menerus. Anda tahu meskipun saya tidak seperti Presiden Amerika sehari 3 buku tapi dalam sehari saya sempatkan baca satu buku dan anda tau berapa ketebalan halaman buku tersebut? Kadangkala lebih dari 300 halaman langsung katam (finish). Dan saya selalu menandai dengan stabilo atau pena merah/biru/hijau (karena tidak mudah luntur terkena air) untuk garis besar tiap halaman atau bab yang saya temukan. Bila suatu ketika jika saya butuh pernyataan tersebut lebih mudah mendapatinya. Belum lagi membaca Koran, majalah dan membaca informasi di internet.
Bahkan ketika sedang migren pun saya merasa obat jitu meluruskan saraf adalah membaca dengan terus menerus karena itu dapat melatih otak karena dengan membaca dapat memaksimalkan kerja otak sehingga resiko pikun dihari tua dapat dihindari, tanyakan saja sama pakar syaraf. Kecuali jika tifus saya kambuh barulah istirahat total dan kedatangan tamu/sahabat yang inap karena yang ada adalah membahas kabar masing-masing… (ya gak Nov…)
No comments:
Post a Comment