Wednesday, March 18, 2009

Terapi Kisspeptin,... Apaaaaaaaaa tuh???

MEMILIKI keturunan merupakan impian hampir setiap keluarga. Sayangnya, tidak semua pasangan bisa memiliki keturunan dengan mudah. Biasanya, salah satu penyebab umumnya adalah masalah ketidaksuburan.

Tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi kedokteran, telah tersedia berbagai pilihan untuk mengatasi ketidaksuburan. Kabar baiknya lagi, para ilmuwan baru-baru ini menemukan cara baru dengan sistem penggunaan hormon. Menurut mereka, penggunaan hormon ini mempunyai dampak negatif yang jauh lebih sedikit dibanding metode lainnya.

Menurut tim peneliti dari Imperial College London, hormon kisspeptin bisa mengembalikan fungsi reproduksi pada perempuan yang kadar hormon seks-nya rendah serta sistem reproduksinya telah tertutup. Hormon ini, terang mereka, berperan untuk menstimulus pelepasan hormon yang mengontrol siklus menstruasi.

Manusia dan hewan yang kekurangan hormon kisspeptin, terang mereka, tidak akan mengalami masa pubertas dan akan tetap tidak matang secara seksual.

Dalam studi sebelumnya, para peneliti dari Imperial College London telah menemukan, terapi kisspeptin bisa memicu produksi hormon seks pada perempuan subur. Sekarang, mereka meluaskan studi dengan meneliti dampak kisspeptin terhadap perempuan yang siklus menstruasinya telah berhenti akibat ketidakseimbangan hormon.

Dalam studi terbaru ini, mereka meneliti 10 perempuan yang sudah tidak lagi mengalami menstruasi. 10 perempuan yang tidak subur ini ada yang diberikan suntikan kisspeptin dan ada yang disuntik dengan cairan garam.

Selanjutnya, contoh darah partisipan diambil untuk mengukur kadar 2 hormon yang penting untuk ovulasi dan fertilitas, yaitu luteinising hormone (LH) and follicle stimulating hormone (FSH). Dibandingkan dengan terapi placebo, terapi kisspeptin menyebabkan peningkatan LH hingga 48 kali lipat dan FSH hingga 16 kali lipat.

Pemimpin studi Dr Waljit Dhillo menyatakan terapi kisspeptin menstimulus pembentukan LH yang lebih besar pada perempuan yang tidak mengalami menstruasi dibandingkan dengan perempuan subur dalam studi sebelumnya.

"Infertilitas merupakan kondisi menyedihkan yang dialami jutaan pasangan di seluruh dunia," ujar dia."Hasil penelitian ini merupakan penemuan yang menarik karena mengindikasikan kalau terapi kisspeptin bisa mengembalikan fungsi reproduksi pada perempuan dengan kadar hormon seks rendah."

Efek samping ringan

Profesor Richard Anderson, pakar infertilitas dari Universitas Edinburgh, menyatakan kalau penelitian ini menjanjikan terapi yang lebih efektif dengan efek samping yang lebih sedikit untuk membantu perempuan yang sistem reproduksinya sudah tidak aktif lagi.

Menurut dia, sebagian besar pengobatan yang telah ada langsung menstimulus indung telur sehingga menimbulkan efek samping berupa kehamilan dengan janin lebih dari satu dan efek samping lainnya.

Sedangkan, penggunaan terapi kisspeptin akan mengatasi masalah secara efektif. Secara efektif akan membangunkan sistem reproduksi. Selain itu, berbeda dengan terapi lainnya, dalam terapi ini mekanisme perlindungan tubuh akan tetap berada di
tempatnya.

"Ini merupakan hormon terbaru yang paling menarik dan dalam waktu singkat akan menjadi bagian terapi utama," tegas dia.

No comments: