Saturday, April 18, 2009

Novel yang TERBAIK dari yang TERBAGUS...















Spesifikasi Buku 1

Penerbit : Mizan Pengarang : Asma Nadia Tebal : 160 Hal. Tahun : 2001

Spesifikasi Buku 2

Penerbit : Asy Syaamil Pengarang : Pipiet Senja Tebal : 95 Hal. Tahun : 2001

Spesifikasi Buku 3

Penerbit : Zikrul Hakim Pengarang : Alwi Alatas Tebal : 272 Hal. Tahun : 2006

Spesifikasi Buku 4

Penerbit : Republika Pengarang : Anif Sirsaeba El Shirazy Tebal : 412 Hal. Tahun: 2007

Spesifikasi Buku 5

Penerbit : Dian Rakjat Pengarang : S. Takdir Alisjahbana Tebal : 222 Hal. Tahun : 1970

Novel-novel diatas yang saya punya adalah novel-novel terbagus yang mendapat penghargaan tapi diantara 5 novel ini terbagus dan terbaik adalah novel ke lima, penulisnya tak diragukan lagi dan sebagai legenda sastra Indonesia yaitu S. Takdir Alisjahbana. Sayangnya buku tersebut sudah tua dan lapuk, ini adalah warisan mendiang Ibu sebagai bacaan beliau dan merupakak favoritnya.

Ada beberapa lagi novel-novel yang saya baca bahkan dulu lumayan banyak tapi entah sudah tidak diketahui lagi keberadaannya ada yang dipinjam dan tidak dikembalikan dan ada yang mungkin terbawa abang loak ketika beres-beres si mpok…, sampai-sampai judulnya pun saya sudah tidak tahu lagi….tergerus zaman… ya zaman 80-an, 90-an dan 2000-an… tiga jaman karena sajak kecil bacan saya sudah yang tebal-tebal.

Untuk novel pertama yang ditulis Asma Nadia, ada keunikan sendiri dalam satu novel itu masing-masing bab berbeda judul dan kisah ceritanya sendiri menurut saya terbilang sangat sederhana tapi menarik ditiap judul cerita kita bisa memetik hikmah dan ada education-nya disitu. Untuk ukuran tulisannya agak besar cocok buat remaja SMP (sebenarnya mungkin diperuntukkan anak SMP memang, saya membeli karena saat itu sedang booming novel islami, sekali lagi karena rasa ingin tahu).

Novel kedua ditulis oleh Pipiet Senja, dua orang ini adalah dari komunitas Forum Lingkar Pena sekaligus pendirinya. Mengkisahkan seorang muallaf keturunan china denagn perjalanan hidupnya, cerita dikemas lumayan bagus dan dengan gaya bahasa yang sederhana mudah dicerna dan dipahami bagi remaja SMP, SMU sungguh cocok sekali menajadi bahan bacaan.

Sedang novel ketiga ditulis oleh Alwi Alatas seorang alumni mahasiswa S2 UIA Malaysia, gaya bahasa yang bagus dan ceritanya banyak mengambil nilai-nilai filosofis disamping itu kelebihan dari novel ini alur cerita tidak begitu mudahnya kita menebak anda yang ingin membaca novel ini akan tersentuh dengan gaya bahasanya yang mampu menyentak HATI NURANI. Pembaca dengan begitu saja akan merenungkan HAKIKAT dan Eksistensi dirinya di dunia ini.

Untuk yang sedang mencari dan menapaki KEBENARAN dan ingin mendapatkan CAHAYa IMAN dan yang sedang merenungi kehidupan sangat layak jika novel ini sebagai pilihan untuk mendeskripsikan sosok manusia yang sedang menempuh jalan-NYA. Bukan sekedar fiksi tapi sebuah novel perenungan diri manusia…

Novel ke empat, ditulis adiknya Habiburrahman El Shirazy yaitu Anif Sirsaeba El Shirazy, tidak salah lagi yang menulis novel fenomenal AYAT-AYAT CINTA. Menurut saya ini sebuah buku catatan yang mengulas sisi pembuatan dan sisi kehidupan penulis novel fenomenal tersebut yang memang sebaiknya di tulis oleh adiknya karena biasanya hanya saudara kandungnyalah yang tahu banyak tentang sang pedulis fenomanal ini dibanding orang lain jaid memang lebih baik dan sudah seharusnya yang membuat catatan adalah adiknya sendiri. Dibuku ini menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang banyak di ajukan pembaca tentang seputar novel ayat-ayat cinta dan sang penulis hanya itu dan itu sangat membantu untuk lebih bisa memahami novel tersebut.

Terakhir adalah novel yang ditulis sang legendaris S. Takdir Alisjahbana… bentuk tulisan masih gaya tahun 70-an mungkin buat pengkoleksi karya-karya beliau itu tidak masalah tapi buat anak remaja sakarang itu akan sedikit menyulitkan karena ejaan bacan masih ejaan baku yang dipakai. Ceritanya sangat sederhana dan alur yang menarik mengisahkan seorang yang dalam berkelana di kehidupan dari desa ke perkotaan, nama tokoh-tokohnya diambil dari nama-nama orang Eropa; Sorrento, Napoli dan berakhir di Frankfurt. Mengkisahkan terciptanya cinta, perjalanan cinta membela cinta dan cinta menjelma menjadi cita. Tidak ada salahnya saya menbaca warisan mendiang Ibu ini, cukup menarik juga…

2 comments:

Anonymous said...

kenapa posting na ga pake readmore aja....kepanjangan tuh postingnya....

visit me in www.thesystemic.co.cc

rina said...

Thank's buat sarannya tapi... biasanya kalau dimasukkan code read more..., seringnya pembaca hanya baca sekilas... jadi saya sedikit memaksa supaya pembaca mau baca seterusnya.

Klau kamu gak suka meneruskan baca karena kepanjangan ya semampu kamu saja ok?... mudah kan kenapa dibuat susah...