Thursday, February 21, 2008

PERBEDAAN ITU SERU !!!

Richard Waery adalah korban kerusuhan di Ambon pada tahun 1999. Akibat kerusuhan itu, Richard dan keluarganya terpaksa mengungsi ke Manado dan tinggal di tempat pengungsian. Pada tahun 2005, Richard melanjutkan pendidikan SMA-nya di United World College melalui beasiswa Sampoerna Foundation-United World College (SF-UWC). Di sana Richard yang selama ini hanya pernah mengunjungi dua daerah di Indonesia, yaituTernate dan Manado harus berhadapan dengan orang-orang dari berbagai negara. Hal itu sudah pasti menjadi sebuah pengalaman yang sangat menarik bagi Richard. Dan pengalaman itu dituangkannya pada sebuah karya tulisan yang berjudul: Perbedaan itu seru.

Tak terasa, sudah hampir dua tahun saya menuntut ilmu di Amerika. The Armand Hammer-United World College of the American West adalah nama sekolah saya. Di sekolah ini terdapat sekitar 200 siswa yang berasal dari 81 negara. Dengan lingkungan yang multikultural ini, sudah pasti hari-hari saya selalu dipenuhi oleh kekaguman akan keragaman budaya yang dimiliki oleh masing masing siswa.
Ahhh…… rasanya tak mungkin saya lupakan saat hari-hari pertama saya datang di sekolah ini. Rasanya tak cukup kertas satu rim untuk menulis pengalaman-pengalaman menarik itu; mulai dari kali pertama dipeluk oleh teman sesama jenis sampai birthday kisses dari teman-teman. Bagi mereka, hal seperti itu bukanlah sesuatu yang aneh, tapi bagi saya tidak demikian. Hal itu bukanlah bagian dari budaya yang saya miliki.
Mulanya, terbayang oleh saya bahwa tak mungkin saya dapat menyesuaikan diri dengan budaya yang ada, karena perbedaan yang sangat menyolok dengan budaya yang saya miliki. Menyapa guru hanya dengan nama depan; memulai kelas tanpa diawali salam kepada guru; keluar kelas tanpa minta izin terlebih dahulu; dan masih banyak hal lain yang rasanya tak cocok dengan budaya yang saya miliki.

Dibalik semua itu, ada banyak hal menarik membuat saya bisa menikmati perbedaan yang ada. Contohnya; diskusi di kelas selalu mejadi hal yang paling menarik buat saya. Selain karena siswanya memiliki pemikiran yang kritis, guru-guru yang mengajar pun seringkali melempar pertanyaan kepada siswa yang acap kali memaksa siswa untuk mengemukakan pendapat mereka.
Diantara enam kelas yang saya ambil yang menjadi kelas favorit saya adalah ”Theory of Knowledge” kelas. Di kelas ini, kita membahas banyak hal yang menarik, contohnya; terorisme, sistem pemasaran, kemiskinan, teori evolusi dan bahkan perdebatan mengenai agama dan kepercayaan seperti ”Apakah Tuhan, surga dan neraka itu benar benar ada”. Tak pernah saya merasa bosan apalagi tertidur di kelas mendengar tanggapan dan pertanyaan pertanyaan yang diajukan oleh tiap-tiap siswa.

Hal seperti itu hanyalah sebagian kecil dari pengalaman saya di sini. Pengalaman di luar kelas bahkan tak kalah serunya dibandingkan dengan di dalam kelas. Mulai dari pembicaraan di meja makan dengan teman saya yang berasal dari Afrika, presentasi mengenai masalah-masalah internasional, seminar kemanusian, sampai percakapan tengah malam dengan teman-teman satu asrama mengenai cewek-cewek cantik di kampus. Jujur saja, saya tidak membayangkan bisa berdiskusi mengenai hubungan dengan orang-orang dari Kenya dan Slovakia .

Dari sinilah saya semakin menyadari bahwa perbedaan itu seru. Coba bayangkan apabila di suatu ruangan ada sekitar 40 orang menyanyikan lagu selamat hari ulang tahun menurut bahasa masing-masing dalam waktu yang bersamaan. Yeah, di hari ulang tahun saya yang ke-18, ada kurang lebih 40 orang datang ke kamar saya dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun menurut bahasa mereka masing-masing dan dinyanyikan secara bersamaan.That was the best birthday song ever!

Perbedaan itu seru; belajar di sekolah bersama dengan 200 siswa yang berasal dari kurang lebih 81 negara yang berbeda merupakan suatu kesempatan emas yang tak dapat dirasakan semua orang. Di sini kami belajar bagaimana memberi salam dalam kurang lebih 81 bahasa, bilang “I love you” dalam 81 bahasa, menyanyikan lagu selamat ulang tahun dalam 81 bahasa, dan masih banyak lagi hal seru lainnya.
Perbedaan itu seru; tak pernah terbayangkan oleh saya bagaimana serunya, bermain bola se-tim dengan seorang dari Perancis, Belanda, Brasil, Argentina, Inggris, dan bahkan seseorang dari Ghana. Saya juga tidak pernah membayangkan terbayangkan bagaimana serunya bermain bulutangkis dengan seorang dari Malaysia , China , Denmark dan bahkan Slovakia . Dan bahkan tak pernah terbayangkan oleh saya bermain catur dengan seorang dari Rusia, Polandia , Bulgaria dan Italia.

Perbedaan itu seru; dimanapun dan kapanpun. Tidak harus sekolah di Amerika untuk merasakan bagaimana serunya perbedaan. Di sekolah di Indonesia pun, serunya perbedaan tetap bisa dirasakan. Satu hal yang mungkin tidak pernah kita sadari adalah, jumlah bahasa yang digunakan di Indonesia ada sekitar 300 bahasa di 316 suku. Jika setiap warga negara Indonesia menyadari bahwa perbedaan itu seru; perbedaan itu adalah sesuatu yang patut dibanggakan dan perbedaan itu adalah unsur utama dari persatuan, maka tidak akan ada lagi konflik yang didasari oleh perbedaan suku, agama, ras dan golongan

Richard Waery
United World College-USA

*** Richard benar mengatakan demikian dan sekarang ini sudah kembali ke tanah air, selamat datang Richard!. Semoga saja masih banyak richard-richard yang lain yang melakukan hal yang sama seperti DIA.

No comments: