Tuesday, June 17, 2008

Kenaikan harga RUSUNAMI meresahkan

Kenaikan harga BBM rata-rata sebesar 20% ternyata membawa implikasi kurang menguntungkan bagi pengembang Rusunami. Akibatnya, masyarakat yang telanjur mendaftarkan diri sebagai pemohon Rusunami menjadi bimbang atas kenaikan hunian yang tergolong semiapartemen tersebut.

Bagi masyarakat yang cukup memahami masalah bisnis dan perbankan, kenaikan Rusunami bukan merupakan kesalahan pihak bank (BTN) melainkan kesalahan pengembang sebagai debitor.

Alasannya, Bank BTN sesuai dengan prosedur hanya memberikan kucuran kredit atau pinjaman kepada debitor selaku pengembang dalam memba-ngun Rusunami. Jika persentase bunga pinjaman bank masih tetap, bahkan lebih ringan maka ada kemungkinan di tangan pengembang sendiri persentase kenaikan harga Rusunami dilakukan.

Komitmen sebagai pengembang kemungkinan ada juga yang lebih mengedepankan margin keuntungan yang lebih besar. Karena itu BTN harus menegur pengembang yang seenaknya menaikkan harga Rusunami.

Valery Setiawan
Tanah Rendah
Kampung Melayu, Jakarta

Penggalangan dana pendidikan di Tanah Air

Sampoerna Foundation bekerja sama dengan Hema Dutch Resto meluncurkan program Support Our Children yang bertujuan menghimpun partisipasi masyarakat dalam penggalangan dana untuk pendidikan.

Berdasarkan data BPS 2006, hanya 3,3% dari seluruh penduduk Indonesia yang berkesempatan mengenyam bangku perguruan tinggi. Menurut data Depdiknas, pada tahun ajaran 2006-2007 terdapat 1.039.067 anak usia sekolah di Indonesia harus meninggalkan bangku sekolah.

Selain permasalahan finansial, kondisi yang memprihatinkan ini juga diperparah dengan diterpanya bangsa ini oleh krisis multidimensi serta berbagai bencana alam dalam beberapa tahun terakhir.

Menyadari kompleksitas masalah pendidikan di Tanah Air, Sampoerna dan�� Hema terdorong untuk bergerak bersama membantu pemerintah memecahkan persoalan tersebut. Ide utama dari Support Our Children adalah untuk mengajak khalayak luas membantu pendidikan di Tanah Air dengan menyisihkan sedikit penghasilannya untuk anak Indonesia.

Kami meyakini bahwa di Jakarta dan sekitarnya terdapat banyak sekali masyarakat yang berkeinginan besar membantu pendidikan di Indonesia. Namun, sayangnya karena kesibukan dan tuntutan pekerjaan yang tinggi membuat para calon donatur tidak memiliki waktu untuk mencari tahu wadah donasi yang tepat. Oleh karena itu perlu diberikan akses yang lebih mudah agar donatur tergerak menyisihkan penghasilannya.

Informasi mengenai Support Our Children ini bisa dengan mudah dibaca di setiap meja restoran yang berdiri sejak tahun 2000 tersebut.

Sampoerna Foundation dan Hema tidak dapat bergerak sendiri untuk memperbaiki akses terhadap pendidikan anak Indonesia. Harus ada lebih banyak dukungan dari masyarakat. Namun seperti diketahui, warga Jakarta yang umumnya bergaya hidup modern dan kritis terhadap sesuatu permasalahan menuntut adanya akses bagi pemberian donasi yang praktis dan menjunjung tinggi transparansi.

Sebagai mitra, Hema mengharapkan pihaknya dapat mengakomodasi semangat untuk saling membantu pelanggan. Misalnya, para donatur bisa langsung memberikan donasinya di kasir dan akan mendapatkan bukti terima kasih sebagai bukti pembayaran.

Swasti A. Karim
PR Sampoerna Foundation
Sampoerna Strategic Square North Tower Lt. 17, Jakarta 12930

No comments: