Thursday, June 19, 2008

PEPAYA

Pepaya atau gedang (Sunda), kates (Jawa), serta sederet nama daerah lainnya termasuk perdu, berbentuk pohon dengan tinggi 2-10 meter. Selain sebagai tanaman pelindung dan pengisi lahan, manfaatnya sangat banyak, mulai dari akarnya, batangnya, daunnya, bunganya, sampai buahnya, yang masih muda apalagi yang sudah tua dan masak. Sebagai buah tidak hanya bermanfaat sebagai sumber vitamin, mineral, dan senyawa lainnya untuk kebugaran tubuh, tetapi juga berkhasiat sebagai obat.

Menurut Dr. A Seno Sastromidjojo, manfaat pohon pepaya dari akar, bunga, buah, dan biji sebagai berikut:

Akar Air seduhan akar dapat dijadikan:

  • Obat ginjal, kandung kemih, dan melancarka air seni.
  • Seduhan dari tubuhan akar dapat menghilangkan cacing keremi.
  • Gerusan akar ditambah kapur sirih sedikit berguna sebagai obat luka, koreng, ekrim, dan gigitan binatang berbahaya seperti ular.

Daun

  • Dimakan langsung setelah dimasak dapat memperkuat sekresi empedu, sebagai laksans, obat mulas, obat demam menahun, obat cacing keremi

  • Daun/pucuk daun mentah ditumbuk dan diberi air, dapat meningkatkan nafsu makan, obat beri-beri, obat asma bronkial (bengek).

Bunga

  • Direbus bersama antanan untuk memperbaiki nafsu makan dan membersihkan darah, obat sakit kuning dan obat DM (kencing manis)

Buah Muda

  • Obat sariawan dan laksansia

Biji

  • Ditumbuk halus ditambah asam cuka sebagai obat dalam, demam, flu dan sebagainya.

Getah buah Muda

  • Obat luka bakar, menghilangkan rasa sakit, obat penyakit kulit/borok menahun, obat jerawat, memperbaiki pencernaan, san sebagainya, serta untuk industri papain, yang sekarang mulai berkembang.

JUS PEPAYA PEREMPUAN MENOPAUSE

Sudah tahu bahwa tiap tanggal 18 Oktober ditetapkan sebagai World Menopause Day?. International Society menetapkan hari itu dengan 2 maksud adalah:

  • Hendak mensosialkan apa sebenarnya proses menopause.
  • Bagaimana kiat tetap bahagia menghadapi menopause yang secara alami biasanya memang diikuti dengan berbagai penuruan fungsi fisik perempuan.

Masa menopause, jika tidak ditangani dengan baik, memang akan menimbullkan problem yakni:

  • Terkena serangan jantung (cardio vascular)
  • Terjadi pengeroposan tulang (osteoporosis)
  • Gejala pikun (alzheimer)

Gejala usia 45 tahun, perempuan sebenarnya sudah mulai memasuki masa peralihan dan ditandai dengan gejala pusing, terasa tertusuk-tusuk di bahu dan leher, linu-linu di sekujur tubuh, dan mudah marah.

Gejala dan tanda-tanda pada masa perimenopouse (perpindahan) antara lain berupa:

· Gejolak panas (hot fluhes),

· Pusing, siklus haid tidak teratur dan

· Pembawaan sifat pelupa,

· Perasaan tegang disertai nyeri otot dan sendi. Mudah tersinggung dan rasa seperti ditusuk - tusuk jarum,

· Depresi dengan sakit kepala/migrain, kurang percaya diri/dispareuni, susah tidur

· Adanya atrofi vagina dan kering

· Mudah lelah dan kurang tenaga

· Disertai gatal daerah labia, napas pendek, keputihan, gelisah

· Kandung kemih disuria

Mengapa demikian? Sebenarnya ini alamiah tapi jarang dipahami oleh perempuan yang menjalani manopouse, dan para suami yang mendampingi.

Hal ini disebabkan hilangnya hormon estrogen yang selama ini bisa mempertahankan kemudaan orang. Masa dimana indung telur perempuan tidak mengeluarkan lagi. Istilah ilmiahnya adalah habisnya bosit dan folikel primodial pada indung telur sehingga berakibat berhentinya produksi estrogen.

Tumbuhan dan makanan yang bisa mengandung hormon estrogen adalah tempe, pepaya, bengkuang, dan buah terong yang biasanya digunakan untuk sayuran.

Suplemen estrogen melalui obat diperlukan jika perempuan menopouse yang mengalami gangguan serius.

Secara umum, perempuan akan kehilangan masa tulangnya antara 40-60 % > daripada pria. Dan jus pepaya atau jus bengkuang dapat membantu untuk perempuan menopouse yang menginginkan keharmonisan suami-istri.

TIPS-TIPS YANG PERLU DIPERHATIKAN:

  • Pengobatan menggunkan hormon estrogen mempunyai resiko yakni hormon estrogen dapat menimbulkan hiperplasia dan merangsang pertumbuhan sel kankel pada keganasan endometrium dan kanker payudara. Karena itu mereka yang mempunyai resiko tinggi terhadap kanker dianjurkan tidak menjalani terapi hormon ini.
  • Hindari rokok, alkohol dan kopi. Olah raga sejak muda, mengkonsumsi kalsium secara cukup.

No comments: