Thursday, June 19, 2008

SAMPAH MEMBAWA PELUANG USAHA

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah DKI Jakarta yang terletak di Bantar Gebang belum mendapat perhatikan dalam proses pengelolaan sanitary landfill yang tidak diterapkan dengan semestinya. Memang mengurus sampah berkala besar bukan hal yang mudah dan sederhana. Dinegara-negara maju sampah ditangani secara terpadu antara pendekatan bisnis, iptek mutakhir dan kebijakan fiskal oleh Pemda setempat.

Konsep Pemikiran Tentang Sampah di DKI Jakarta

* Pemanfaatan Sampah

1. Sampah yang dikumpulkan dimanfaatkan untuk:

· Sistem pembakaran : manfaat relatif tidak ada, karena hanya bersifat memusnahkan saja.

· Untuk reklamasi : sampah sebagai bahan urugan

· Recycling : masih sebagian kecil atau dapat disimpulkan belum ada

2. Pembuatan Kompos

Sejak tahun 1974 sudah ada beberapa pihak swasta yang pernah mendirikan usaha-usaha di bidang sampah untuk dijadikan kompos, seperti di Jakarta, Bandung, Jawa Timur dan Medan. Ada yang pernah beroperasi, namun terbentur pada masalah pemasaran dan harga yang tidak bersaing dengan pupuk buatan, lebih-lebih lagi pupuk buatan mendapat subsidi pemerintah.

3. Dijadikan Bahan Bakar

Sampah Kota Jakarta merupakan potensi yang besar untuk dijadikan bahan bakar alternatif. Dari + 20.000 m3 sampah bisa menghasilkan 1.800 ton briket sampah, yang nilainya tidak berbeda dengan batu bara. Pabrik-pabrik semen di Cibinong bisa memanfaatkan briket ini.

* Ada 3 Alternatif untuk memecahkan masalah sampah di jakarta

1. Sistem sanitary landfill (sudah diterapkan di Bantar Gebang)

2. Pembangunan Pabrik Kompos

3. Pembuatan perusahaan-perusahaan Briket Sampah

Prospek Bisnis Anti Polusi di Indonesia

Dari contoh-contoh diatas, sampah bisa melahirkan peluang usaha dan menciptakan lapangan kerja baru. Masih ada banyak peluang bisnis yang berkaitan dengan lingkungan hidup tetapi belum dikembangkan di Indonesia, antara lain :

  1. Jenis usaha skla besar untuk WTEP (Wask to energy Plant) atau incinerator. Bisnis ini memerlukan modal yang sangat besar, karena itu perusahan yang menangani harus kuat dari segi keuangan, pengalaman dari segi manajemen sampah dan mempunyai SDM lingkungan dan sosial budaya Indonesia.
  2. Salah satu alternatif jenis usaha yang dikembangkan di Tokyo adalah Pusat Listrik Tenaga Sampah, yang sejajar dengan PLTU,PLTA,PLTN, dll.
  3. Jenis usaha pemantau polusi udara dan kemurnian air, hujan asal dengan mendirikan banyak stasiun pemantau yang tersebar di daerah rawan.
  4. Pabrik Daerah Aliran Sungai (DAS) dan pemeliharaan DAS, termasuk ahli reklamasi sungai seperti di Korea.
  5. Pabrik peralatan anti polusi, seprti mesin pemurni, penyaring debu, injector oxigen pada ruang tertutup, cream anti radiasi, dll.
  6. Industri service, kumpulan jasa untuk mengatasi semua masalah polusi yang ada pada suatu perushaan.
  7. Land Filing, dapat dikerjakan oleh semua perusahaan kontruksi, asal mengetahui teknik anti keracunan pada air tanah, akibat urugan, dll.
  8. Penjualan kapal sampah bagi pelabuhan-pelabuhan dan penanggulangan polusi laut.
  9. Polusi appraisal Company, mirip SGS
  10. Polution law Consulting
  11. Perusahaan Reboisasi Hutan
  12. Packaging Consult.
  13. Perusahaan Pembuat Kubus Besi dari bangkai mobil, becak dan lain-lain untuk bahan baku pabrik baja.
  14. Pabrik pembiak dan penjual bakteri penolong, yang membantu percepatan pemulihan dan penjual bakteri penolong, yang membantu percepatan pemulihan tanah, sungai, tambak yang rusak, dll
  15. Pabrik kertas dari sampah kertas.

(Dirangkum dari tulisan Imran abdullah SH / Bidang Lingkungan Hidup-PAJ: www.paj.or.id)

PELUANG USAHA AGRIBISNIS

PEMBIBITAN SAPI POTONG DI CIPAMATUH

Agribisnis telah ditetapkan oleh PemDa JABAR sebagai salah satu core-business (Tulang Punggung) untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing dan ramah lingkungan.

Kawasan CIPAMATUH yang mempunyai area seluas 500.000 ha, meliputi 4 buah kabupaten di Jabar Selatan, yaitu Tasikmalaya, Garut, Cianjur selatan dan Bandung selatan. CIPAMATUH diambil dari singkatan kata Cikuray, Papandayan, Malabar dan Patuha, nama gunung-gunung yang membatasi kawasan agribisnis tersebut. Potensi sumber daya tanah dan agroklimate-nya sangat mendukung untuk dikembangkan sebagai pusat produksi rumput dan hijauan makanan ternak. Kepadatan ternak ruminasi dihitung dengan Livestock Unit (LU) sangat rendah, yaitu baru mencapai 15 LU/km2, sedangkan kepadatan ekonominya hanya 20 LU/100 penduduk. Karena itu kawasan agribisnis CIPAMTUH sangat cocok untuk dikembnagkan sebagai sentra produksi ternak sapi potong.

Beberapa peluang investasi antara lain untuk :

  1. Pengadaan bakalan untuk penggemukan sapi
  2. Makanan ternak (pakan) seperti konsentrat, hijauan makanan ternak, obat-obatan
  3. Daging
  4. Penyamakan kulit
  5. Pengelohan tepung darah, tulang
  6. Pengolahan pupuk kandang
  7. Rumah potong hewan

(Dirangkum dari tulisan: DR. Ir. H. Ramdhon Bermanakusumah)

1 comment:

M. Romzie Abduh said...

oke bangat and sangat bermanfaat