Akhirnya Kompas.com memetik hasil awal dari jerih payahnya membangun versi barunya yang dirilis beberapa waktu lalu. Dengan content yang jauh lebih menawan, perpaduan antara berita yang cepat, video seleb yang terus diperbarui, serta berbagai content menarik lainnya, pageviews (jumlah halaman yang dibaca oleh pengunjung) Kompas.com meningkat tajam. Saya tidak memiliki statistik resminya. Namun jika mengacu pada satu-satunya sumber yang bisa dipegang saat ini (meski kesahihannya masih harus dikritisi), yakni Alexa.com, sejak 2 Juni lalu pageviews Kompas.com telah mengalahkan Detik.com. Mengapa hal itu bisa terjadi? Bagaimana sebaiknya Detik.com meresponnya?
Perhatikan grafik di atas. Jika ditarik ke belakang hingga beberapa bulan, bahkan lima tahun yang lalu, tak pernah sekalipun pageviews Kompas.com mengalahkan Detik.com. Namun sejak versi barunya diumumkan, pageviews Kompas.com melejit tinggi. Saya ucapkan selamat untuk tim Kompas.com atas keberhasilan ini. Sebaliknya, saya ucapkan “waspadalah” kepada tim Detik.com karena ada pesaing serius yang siap bertarung dengan energi yang seolah tak ada habis-habisnya. Kompas-Gramedia misalnya, terlihat serius memanfaatkan jaringan media tradisionalnya untuk mempromosikan Kompas.com Reborn. Iklan Kompas.com dalam berbagai bentuk menghiasi koran Kompas dan teve Trans-7.
Namun, di sisi lain, tim Kompas jangan terburu-buru tertawa. Jalan masih panjang. Kenapa saya mengatakan demikian?
1. Kompas.com baru mengalahkan pageviews pintu gerbang Detik.com, bukan Detik.com.
Secara sederhana, Detik.com bisa diibaratkan sebagai pintu gerbang di mana pengunjung masuk. Setelah itu pengunjung akan diantar ke tempat-tempat lain yang dituju, misalnya Detiknews.com, Detiksport.com, DetikHot.com, DetikFood.com dan kanal Detik.com lainnya yang memiliki domain sendiri, bukan subdomain Detik.com. Apa artinya? Sederhana: yang dicatat oleh Alexa adalah pageviews pintu gerbang Detik.com, serta beberapa kanal forum, tv, tetapi tidak termasuk kanal-kanal lainnya yang memiliki domain sendiri dan menjadi andalan dan dianggap sebagai product brand Detik.com selama ini.
Sebaliknya, pada kasus Kompas.com, kanal-kanalnya berada dalam domain Kompas.com dengan membuat subdomain. Misalnya, bola.kompas.com, entertainment.kompas.com, tekno.kompas.com dan lain-lainya. Artinya, yang dicatat Alexa adalah pageviews Kompas.com dengan seluruh subdomain andalannya — kecuali seleb.tv dan Videoku.tv.
Kalau seluruh kanal-kanal Detik.com disatukan, demikian juga seluruh kanal Kompas.com disatukan, maka pageviews Detik.com masih jauh lebih banyak dibanding Kompas.com. Bahkan, kanal Detiksport.com saja masih belum bisa dikalahkan Kompas.com. Perhatikan baik-baik grafik di bawah ini.
2. Jumlah Pembaca Kompas.com masih kalah jauh dibanding Detik.com
Prestasi awal “yang masih harus dikritisi” ini ternyata belum berdampak ke meningkatnya daya saing Kompas.com terhadap Detik.com. Memang, ada kenaikan jumlah pembaca Kompas.com, namun pada saat yang sama, pengunjung yang melewati pintu gerbang Detik.com juga naik dengan pola yang sama. Secara total, pengunjung Detik.com saja lebih dari dua kali lipat Kompas.com — padahal belum ditambah dengan kanal-kanal Detik.com lain yang berdomain sendiri. Perhatikan grafik di bawah ini.
3. Alexa tidak menggambarkan statistik yang sesungguhnya.
Cara kerja alexa adalah berdasarkan user. Hanya user yang memasang toolbar Alexa di browsernya, atau terpasangi cookies Alexa, yang behavior browsing-nya tercatat oleh Alexa. Artinya, hanya dari orang-orang itulah Alexa menampilkan data peringkat trafik, bukan data eksak berapa banyak pengunjung. Mungkin karena gratis dan mudah dipakai, Alexa kemudian populer sebagai alat untuk membanding-bandingkan peringkat trafik portal.
Jika ingin tahu trafik yang sesungguhnya, maka harus masuk ke dapur masing-masing portal dan melakukan audit di sana. Atau, gunakan pihak ketiga yang menghitung langsung ke dapur para kliennya, seperti Comscore. Kalau mengacu pada pihak ketiga seperti ini, masih jauh dan berliku langkah Kompas.com untuk mengejar ketertinggalan dari Detik.com
Saran untuk Detik.com
Sebagaimana saya sebut di atas, kemenangan kecil nan semu Kompas.com harus diwaspadai. Biasanya, kemenangan kecil terhadap penguasa pasar akan memicu semangat untuk membuat kemenangan kecil-kemenangan kecil lain, yang bisa saja kemudian menjadi kemenangan besar.
Jika ingin menghapus kemenangan kecil Kompas.com di pageviews, caranya gampang. Satukan saja seluruh kanal andalan Detik.com di domain detik.com, dan “matikan” domain-domain non-detik, terutama Detiksport.com dan Detikhot.com. Dalam seketika, pageviews Kompas.com akan terjembab jauh di bawah Detik.com.
Tapi saya tidak merekomendasikan langkah mudah ini. Bagaimanapun juga, apa yang dilakukan Kompas Reborn adalah langkah strategis yang berorientasi jangka panjang. Langkah strategis tidak akan mempan dilawan dengan langkah taktis seperti menyatukan. Harus ada langkah strategis yang dilakukan Detik.com.
http://www.virtual.co.id/blog/dotcom/pageviews-kompascom-mengalahkan-detikcom/
No comments:
Post a Comment