Saturday, July 19, 2008

“A world Without Islam”

Artikel karya Graham Fuller berjudul, “A world Without Islam” (Sebuah dunia tanpa Islam) seorang mantan ketua CIA guru besar sejarah Universitas Fraser, Vancouver, Kanada yang di rilis Foreign Policy edisi Januari-Februari 2008. Bagaimana responnya?, KECAMAN, sapaan hangat dan macam-macam diterima oleh Fuller karena tulisan multi-tafsirnya.

Dia dihujat oleh kalangan anti Islam karena memihak dan menolak anggapan selama ini bahwa Islam adalah agama yang membuat kekacauan di dunia. Dia mengatakan, “bahwa Islam tidak bertanggung jawab atas konflik PERADAPAN. Namun peradapan itulah yang harus bertanggung jawab atas konfliknya sendiri.”

Fuller mengatakan juga, “Perlawanan kaum muslim terhadap Barat disebabkan oleh penolakan mereka terhadap MODERNISASI. Bukan, perlawanan itu terjadi karena motif kekecewaan atas IMPERIALISME berlarut-larut yang Barat lakukan terhadap RUANG, SUMBERDAYA, bahkan BUDAYA masyarakat muslim.” Terlebih sejak ditemukannya “EMAS HITAM” (minyak bumi) di wilayah Timur Tengah. Justru tanpa perlawanan kaum muslim di dunia ini, imperialisme Barat akan mudah mendominasi Timur Tengah dan wilayah Asia lainnya.

Kritikan Fuller, jika Islam membenci modernisasi mengapa perlawanan mereka harus menunggu 11 September 2001?. Malah pemikir Islam mendorong untuk kaum muslimin merangkul modernitas. Itu sebabnya Osama bin Laden di awal perjuangannya tidak sama sekali mengangkat masalah MODERNISASI tapi ia berbicara tentang;

  • Palestina, yang sudah 100-an abad dijajah YAHUDI dan AS turut campur dibalik kerjasama politik persenjataan dsb.
  • Keberadaan AS di Saudi Arabia.
  • Penguasa Saudi yang dikendalikan AS.

Fuller pun mengatakan jika Islam tidak ada, benturan peradapan (clash of civilization) Barat yang didominasi Kristen Roma tetap akan terjadi. Musuhnya bukan Islam tapi Kristen Timur Ortodoks yang dalam tesis Samuel Huntington sebagai “ancaman” peradapan Barat.

Islam sebagai pemicu teror pun dibantahnya dan mengapa tidak di bahas selama ini bahwa praktek BOM bunuh diri sudah ada sebelum Islam melakukannya, bagaimana yang terjadi pada ;

  • 1000 tahun yang lalu Yahudi telah melakukan praktik inkuisisi puncaknya terjadi dalam holocaust yang dimotori oleh nazi.
  • Srilanka, praktek bom bunuh diri sudah dilakukan 10-an tahun oleh Hindu “Macan Tamil”?.
  • Teroris Yunani yang membunuh pejabat AS di Athena?.
  • Terorisme terorganisir Sikh yang membunuh Indira Gandhi sampai turunannya dan pada Benazir Butto baru-baru ini?.
  • Teroris Macedonia yang meneror seluruh Balkan selama Perang Dunia I ?.
  • Pada abad 19 dan awal abad 20 kelompok anarkis Eropa dan Amerika telah terjadi pembunuhan besar-besaran
  • Terorisme brutal tentara Republik Irlandia (IRA) selama dekade terhadap Inggris.
  • Gerilya komunisme dan teroris Vietnam melawan AS
  • Terorisme kaum komunis Malaysia melawan Inggris 1950
  • Gerakkan MauMau di Kenya.
  • Masih banyak ratusan terror lainnya

Apakah layak muslim dikatakan tororisme?..., “Saya tidak percaya bahwa ini akan hilang jika agama, ras, atau kelas sosial dihapuskan. Kekerasan yang di lakukan menggunakan agama, ras, ideologi sekuler telah banyak dilakukan oleh Non Islam. Karena manusia selalu mengatasi perbedaan diantara mereka dan lainnya, serta menggunakannya untuk MEMBENARKAN tindakkan buruk terhadap manusia lain, “ ujar Fuller.

Tudingan Barat yang mengatakan Islam ANTI DEMOKRASI, pertanyaanya: Mungkinkah Timur Tengah akan menjadi lebih demokrasi tanpa Islam?. Justru Eropa, Negara Baratlah yang sepanjang sejarah membangun imperial ke DIKTATOR-an di masa kerajaan dan menolak demokrasi, contoh saja Spanyol dan Portugal baru mampu mengakhiri kediktatoran kejamnya pada pertengahan 1970.

Sedang Islam berdemokrasi dimulai pada masa Kekhalifahan (Kepemimpinan) dan hingga kini hanya hitungan dalam 5 kerajaan Islam dan yang terbesar adalah Saudi Arabia, lalu Bruneidarussalam. Bagaimana dengan Barat, Eropa masih banyak kerajaan!!!.

Demokrasi Yunani berada pada ke diktatoran GERAJA. Begitu juga Kristen Rusia masih belum mampu menghilangkan kediktatoranya sampai KINI.

Amerika Latin sampai sekarang masih dalam kediktatoran AS yang bermitra dengan GEREJA KATOLIK. Belum lagi Kristen Afrika masih hingga kini kediktatoranya masih berkuasa.

Jika Islam tidak ada pun menurut Fuller, persaingan berdarah, perang dan kesengsaraan tetap akan mendominasi goepolitik. “Bendera-bendera lain”, seperti MARXISME, NASIONALISME, maupun Ide-ide KEBEBASAN akan berkibar.

Menurut Fuller, konflik Timur – Barat intinya adalah seputar masalah histories dan geopolitik sejarah manusia : keetnisan, nasionalisme, ambisi, keserakahan, sumberdaya, kepemimpinan, tanah, pendapatan finansial, kekuasaan, intervensi, anti orang-orang luar, hingga imperialisme.

Bangsa Eropa dan Baratlah yang meneror KONFLIK GLOBAL yang menghancurkan. Dan itu semua tak ada hubungannya dengan sejarah Islam. Yang membuat 2 kali perang dunia adalah mereka.

Akar masalah konflik DUNIA dewasa ini adalah bukan Islam. Tapi Imperialisme dan kolonialisme yang belum hilang pada PEMIKIRAN dan TRADISI BARAT dan GEREJA!!!. (dirangkum dari artikel di www. gontor.co.id edisi 02 tahun VI/Jumadil awal 1429/Juni 2008).

***

No comments: