Judul Asli : Existensialism in the Islamic and Western Educational Philosophies
Penerbit : Perenial Press
Pengarang : Prof. Dr. Bayraktar Bayrakli
Tebal : 144 Hal.
Tahun : 2000
Harga : Rp. 15.000
Tgl Beli : Rabu, Agust 22,2001
Akhirnya saya menemukan juga filasafat Islam, ketika mendapatkan buku ini seperti menemukan seorang kekasih yang sudah lama di cari-cari…. (sampai seperti itu kah?).
Dan beberapa bulan kemudian saya mendapati resensi buku ini hanya saja berada di kolom kecil akhirnya saya putuskan untuk memasukkan hasil resensi Nang H yang hanya beberapa baris tapi ini untuk penambahan saja dari resensi yang saya buat.
Di buku ini membahas bahwa diperlukan jalan yang berliku untuk memecahkan masalah-masalah eksistensial manusia. Jika tak terpecahkan maka akan timbul “penderiatan dan penyakit eksistensial,” seperti hidup tak bermakna, terasing, hampa, frustasi dan hidup yang tercekam rasa takut. Akhirnya, hidup tidka menemukan apa-apa kecuali kehancuran.
Prof. Dr. Bayraktar Bayrakli, adalah filsafat Islam, teologi dan filsafat barat, Turki. Beliau mengatakan bahwa eksistensialisme Barat lahir sebagai suatu reaksi yang keras melawan sejumlah system filsafat yang mendahuluinya. Di sisi lain, ia melawan postivisme sainstik, materialisme dan pragmatisme teknis. Filsafat eksistensialisme menuduh filsafat Barat adalah biang kerok kehancuratn spirit esensial budaya manusia dengan cara mereduksi nilai-nilai dan ide-ide tertinggi manusia kepada tingkah impulse-impulse KEBINATANGAN.
Sebenarnya buku ini masuk dalam kategori tasawuf dan filsafat dalam memandang eksistensi manusia, bagaimana menurut Rumi hingga filosof Kontemporer. Dibahas dalam tektur Islam, kaca mata Islam dan Quran. Kita lihat isi bagian dari buku ini;
- Eksistensi Metadfisik
- Wujud Transenden
- Subyektivitas
- Keputusaasaan
- Eksistensi dan Non eksistensi
- Pengetahuan
- Nilai-nilai Eksistensi
- Relativitas Nilai-nilai
- Sumber Nilai
- Prioritas Nilai-nilai
- Keyakinan
- Nilai Pengetahuan
- Konsepsi Pendidikan Eksistensialis
- Program
- Metode
- Tujuan
Justru proses mengenal diri itulah yang memang sangat rumit, dan sama sekali tidak sederhana. Dan dalam kenyataan, banyak orang malah tak mengenal dirinya. (benar juga….., pejabat korupsi dan foto mesum tersebar tapi masih saja menjabat apa dia tak punya malu dengan rakyat?, jika mengenal dirinya barang tentu punya rasa malu!!!)
***
No comments:
Post a Comment